Selasa, 31 Maret 2009

Keprihatinan untuk artikel "Bye-Bye ASI" di sisipan Tabloid Nyata "BEBI"

Kepada Yth.

Redaksi BEBI
*Tabloid Nyata*
Gedung Graha Pena Lt 3
Jl. A. Yani 88

Surabaya


Dengan hormat,

Bersama ini saya menyampaikan keprihatinan saya atas dimuatnya artikel yang berjudul "Bye-Bye ASI" di edisi 4, sisipan Tabloid Nyata edisi 1969, April 2009

Perkenalkan, saya, Dina Kurniasari, pelanggan dan pembaca setia Tabloid Nyata. Saya seorang ibu dari seorang anak perempuan Danisha Pramesvari Alibasya Novianto yang berumur 3 tahun 4 bulan. Alhamdullilah, Danish telah lulus ASI Ekslusif 6 bulan bahkan menyusu sampai 3 tahun lebih.

Saya sangat prihatin dengan, artikel "Bye-Bye ASI" terutama pada paragraf 2 dan paragraf dengan sub judul "Susu Formula" ..(bahkan pada Judulnya beserta gambarnya pun saya sangat kecewa, karena menurut saya sangat provokatif..:(

Membaca tulisan2 tsb saya sebagai ibu dari seorang putri amat khawatir & resah dengan "provokasi" memilih Susu Formula setelah 6 bulan ASI ekslusif. Apalagi poin Susu Formula ada di pilihan pertama selain nutrisi2 dari sumber lainnya.
Dan saya yakin banyak pembaca Nyata yang juga mengalami keresahan yg sama.

"Biasanya susu formula disarankan untuk bebi yang telah berusia diatas enam bulan"---> membaca kalimat ini, membuat kening saya berkerut. Siapa yang telah menyarankan?Para ahli kesehatan anak?Para ahli tumbuh kembang anak?Atau -maaf- produsen susu formula?

Pada saat membaca tulisan tersebut, saya seakan-akan digiring untuk memilih susu formula (sufor) setelah membaca artikel tersebut.


Saya yakin di era ilmu pengetahuan, apalagi di dalam dunia medis
juga dunia perkembangan anak, segala pernyataan harus didukung bukti-
bukti akurat yang dapat berupa hasil penelitian teliti dan valid.

Sehingga tidak terjadi misconception di masyarakat.Saya membayangkan berapa ibu/nenek/tante/calon ibu yang membaca kesalah kaprahan ini...?

Perlu diketahui bersama bahwa hingga tahun 2007 (laporan dari Depkes), hanya
sedikit sekali (<13%)>

Dari artikel yang dipublikasikan oleh BEBI jelas sedikit banyak menurunkan kepercayaan diri banyak ibu,untuk terus menyusui bayinya meskipun setelah masa 6 bulan menyusui ASI ekslusif. Kami memahami bahwa BEBI - Tabloid Nyata merupakan media yang saya yakin, mayoritas pembacanya adalah kaum usia produktif yang juga calon pencetak generasi baru berikutnya.

Karena hal itu saya mencoba browsing mencari informasi yg tepat dan
update tentang info terkini ttg ASI & menyusui. Ternyata apa yg saya dapatkan
sangat berbeda sekali dg yg disampaikan oleh redaksi Bebi.


Saya yakin Redaksi BEBI pasti ingin memberikan yg terbaik utk
pembacanya. Karena itu ijinkan saya utk menyampaikan hasil browsing saya
dari berbagai sumber terpercaya mengenai " Biasanya susu formula disarankan untuk bebi yang telah berusia diatas enam bulan "

*****************************************************************************************************

Fakta 1. Pada th 2001 di Geneva, WHO & UNICEF menyampaikan satu statement resmi bahwa tiap ibu di-encourage utk menyusui bayinya secara eksklusif di 6 bl pertama kehidupannya, kemudian ASI terus dilanjutkan bersamaan dg MPASI hingga anak berusia 2 tahun atau LEBIH, SELAMA IBU & ANAK SALING MENGINGINKANNYA .Dalam tiap bahasan artikel-artikel WHO ttg ASI & menyusui, pernyataan tersebut selalu diulang-ulang. Tentu WHO sebagai "kiblat" dari dunia medis TIDAK AKAN mengeluarkan statement spt diatas tanpa didukung oleh berbagai penelitian yg hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Fakta 2.  Kualitas ASI adalah yang
terbaik, bahkan tidak benar sama
sekali jika kualitas
ASI > 1 th
sudah tidak bagus lagi.
Memang betul saat anak > 6 bulan,
bayi
mulai mengkonsumsi makanan tambahan.
Namun bukan berarti, ASI bukan lagi
kebutuhan utama baginya.
Bukan berarti kita bisa mengucapkan
Bye..bye ASI…

ASI tetap menjadi makanan
utama sampai umur 1 tahun.
Bukankah istilahnya MPASI
(makanan pendamping ASI,
it’s mean ASI tetap yang paling
utama dan makanan
lainnya adalah makanan pendamping?)


Berikut ini adalah kehebatan dan
keistimewaan ASI
dibanding susu hewan, susu formula, atau
makanan-minuman lainnya:

1.
Kandungan protein dalam ASI lebih rendah.
Pertumbuhan bayi tak secepat anak hewan.
Ginjal bayi pun belum cukup matang untuk
membuang kelebihan protein.
Itu sebabnya bayi tak memerlukan susu
berprotein tinggi.
Protein di dalam ASI sudah cukup
untuk bayi.

2.
Kandungan whey ASI mengandung protein
anti-infektif.
ASI banyak mengandung protein
whey, dan whey-nya mengandung protein anti-
infektif yang membantu melindungi bayi
dari infeksi.
Sementara whey dalam susu hewan tidak
mengandung protein
anti-infektif untuk melindungi
bayi manusia.

3.
Keseimbangan asam amino esensial di
dalam ASI, ideal.
Protein dalam susu hewan dan susu formula
mengandung
keseimbangan asam amino yang berbeda
dengan ASI,
yang mungkin tidak ideal untuk bayi.
Misalnya,
susu hewan dan susu formula mungkin
kekurangan asam amino sistin, dan
susu formula mungkin
kekurangan taurin, yang amat
dibutuhkan bayi baru lahir untuk
pertumbuhan otak.

4.
Kandungan laktosa dalam ASI
lebih banyak.
Gula laktosa adalah karbohidrat utama
dalam ASI maupun susu hewan. Tapi
ASI lebih banyak
mengandung laktosa dibanding
susu lainnya. Itu sebabnya, rasa
ASI sudah cukup
manis tanpa harus ditambah gula atau
pemanis lainnya.

5.
Mengandung asam lemak esensial.
ASI mengandung asam-asam lemak esensial yang
tidak ada dalam susu sapi atau susu formula.
Asam-asam lemak esensial ini penting untuk
pertumbuhan mata, otak, dan kesehatan
pembuluh darah bayi.
ASI juga mengandung enzim lipase yang membantu
mencerna lemak. Enzim ini tidak ada
dalam susu lainnya.

6.
Kandungan vitamin A dan C lebih tinggi.
ASI mengandung banyak vitamin A
(jika ibu cukup mengonsumsi makanan bervitamin A).
Bahkan ASI bisa memenuhi
sebagian besar kebutuhan vitamin A bayi
di tahun kedua.
ASI juga kaya vitamin C, sehingga bayi
yang disusui eksklusif
tak memerlukan tambahan
jus buah dalam 6 bulan pertama hidupnya.
7. Zat besi di dalam ASI lebih mudah diserap.
Lima puluh persen zat besi di dalam ASI
dapat diserap bayi, sementara hanya 10% zat besi
dalam susu sapi yang bisa diserap.
Penambahan zat besi ke dalam susu bayi bisa
mempermudah pertumbuhan beberapa jenis
bakteri, sehingga meningkatkan risiko infeksi.

8.
Mengandung zat-zat hidup. ASI mengandung
sel-sel darah putih, sejumlah faktor anti-infektif
dan berbagai antibodi terhadap infeksi yang pernah
dialami ibu di masa lampau. Susu buatan
tidak mengandung sel darah putih atau antibodi
yang hidup, dan hanya mengandung sedikit
faktor anti-infeksi.


Bahkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan
pakar2 laktasi di WHO menyatakan
bahwa ASI > 1 th tetap kaya akan nutrisi yang
tidak ternilai harganya.

Breastfeeding your toddler can provide:

31% of his daily energy needs,

38% of protein requirements,

45% of Vitamin A requirements,
and
95% of Vitamin C needs.

Source: WHO/CDR/93.4 (2)


Bahkan menurut penelitian Goldman et. Al,
kandungan zat imun dalam ASI

makin tinggi seiring dengan bertambahnya
usia bayi. (3).


Menyusui utk anak > 1 th atau > 2th tetap
memberikan manfaat tidak hanya
utk anak,
tetapi juga utk ibu. (4).
Berbagai catatan menunjukkan bahwa
memperpanjang pemberian
ASI eksklusif mengakibatkan
rendahnya angka insiden terjadinya
alergi makanan
(lihat Referensi alergi

http://www.kellymom.com/bf/bfextended
/ebf-refs.html#Allergies
>
dan Resiko Pemberian Makanan Instan
http://www.kellymom.com/newman/
risks_of_formula_08-02.html
>).
Sejak lahir sampai usia antara empat
sampai enam bulan, bayi
memiliki apa yang biasa disebut
sebagai “usus yang terbuka”. Ini
berarti bahwa jarak yang
ada di antara sel-sel pada usus kecil akan
membuat makromolekul yang utuh,
termasuk protein dan
bakteri patogen, dapat masuk ke
dalam aliran darah.

Hal ini menguntungkan bagi bayi
yang mendapatkan ASI
karena zat antibodi yang
terdapat di dalam ASI dapat masuk
langsung melalui
alirandarah bayi, tetapi hal ini juga
berarti bahwa protein-protein
lain dari makanan
selain ASI (yang mungkin dapat
menyebabkan bayi menderita alergi)
dan bakteri patogen
yang bisa menyebabkan berbagai
penyakit bisa masuk juga.
Dalam 4-6 bulan pertama usia
bayi, saat usus masih “terbuka”,
antibodi (slgA) dari ASI melapisi
organ pencernaan bayi dan
menyediakan kekebalan pasif,
mengurangi terjadinya penyakit dan
reaksi alergi sebelum
penutupan usus terjadi.
Bayi mulai memproduksi antibody sendiri
pada usia sekitar
6 bulan, dan penutupan usus
biasanya terjadi pada saat yang sama.

Kemudian, berdasarkan informasi dari website

resmi BPOM, tentang

penambahan zat gizi dan non gizi pada makanan.

Berikut kutipannya:

  • Pasal 5 & 6 dengan jelas melarang penambahan
Lutein, Sphingomielin, Gangliosida pada formula bayi
serta mencantumkan klaim gizi dan kesehatan pada ARA, DHA dll.
  • Pasal 8 melarang penayangan iklan tentang zat2 diatas,
pasal 9 memberi tenggang pencabutan 12 bulan sejak
10 Juli 2008 untuk menyesuaikan produk pangan yang telah beredar.
  • (www.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/

Dr. Utami Roesli, pakar ASI, menyatakan, bahwa kurangnya informasi adalah

kendala terbesar ibu tidak menyusui ASI. Informasi tentang susu formula jauh lebih
banyak dan meyakinkan dibandingkan ASI sehingga para ibu tidak memberikan

ASI kepada bayinya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan ada kondisi

dimana susu formula boleh diberikan. Susu formula hanya boleh

diberikan pada keadaan sangat terbatas, yaitu telah dilakukan
penilaian terhadap status menyusui dari ibu, dan

relaktasi tidak memungkinkan serta diberikan hanya kepada

anak yang tidak dapat menyusu,

misalnya: anak piatu.

*********************************************************************************************************

Saya yakin, masih banyak bertebaran informasi tentang betapa berharganya ASI vs Sufor,

yang bertebaran di internet.

ASI adalah satu-satunya yang terbaik untuk bayi. Ibu sebaiknya memahami mengenai susu formula sebelum memberikannya kepada bayi. Carilah informasi yang tepat dan seimbang mengenai susu formula dan ASI.Bahkan, ibu bekerja bukan halangan untuk terus memberikan ASI, cairan terbaik untuk anaknya.

Dengan surat ini, saya memohon redaksi BEBI lebih berhati-hati dalam menerbitkan artikel tentang kesehatan anak. Semoga bisa memberikan ulasan yang valid dan akurat, serta tidak membawa pesan sponsor tertentu.

Pemasaran sufor di negeri kita sudah cukup mengerikan dan saya menghimbau, janganlah misconception ini di”lestarikan”. Saya hanya ingin menggugah hati nurani redaksi BEBI,

untuk memperbaiki masa depan anak-anak negeri ini. Negeri ini sudah miskin, janganlah rakyat dibodohi lagi dengan harus menghabiskan uang untuk membeli susu formula.

Kami yakin BEBI- Tabloid Nyata, sebagai media kepercayaan masyarakat dapat secara nyata membantu mensukseskan promosi pemberian ASI bagi anak-anak Indonesia. Semoga ulasan tersebut dapat membantu menyeimbangkan informasi yang telah ada

Best Regards,

Dina Kurniasari

“semoga semua bayi di dunia mendapat ASI dari ibunya”

danishapramesvari@gmail.com

Kerlip-kerlip.blogspot.com.

Sumber:

1. http://www.sehatgroup.web.id/

2. http://aimi-asi.org/2009/03/

larangan-bpom-tentang-lutein-sphingomielin-gangliosida-ara-dha/

3. http://www.breastfeeding.com/

4. http://www.kellymom.com

5. http://www.lalecheleague.org/FAQ/advantagetoddler.html

http://www.breastfeed-essentials.com/nursetoddler.html)

7. http://us2.harunyahya.com/Detail/T/724BBCSO189/

productId/4480/CAIRAN_AJAIB:_AIR_SUSU_IBU

a. “High-Risk Newborn—The Benefits of Mother’s Own Milk,”

University of Utah Health Sciences Center,

www.uuhsc.utah.edu/

healthinfo/pediatric/ Hrnewborn/bhrnb.htm. 2- Ibid.

b. C. Billeaud, et al., European Journal of Clinical Nutrition

, 1997, vol. 51, 520-526

c. "Breast milk 'does cut heart risk'," 1 March 2004 http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3523143.stm .

d. "Breast milk helps reduce obesity," 2 May 2004, http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3673149.stm.

e. Tim Whitmire, “IQ Gain from Breastfeeding,” http://abcnews.go.com/sections/living/DailyNews

/breastfeeding990923.html.

f. “Breakthrough in Cancer Research,”

www.mediconvalley.com/news/Article.asp?NewsID=635.

g. Peter Radetsky, "Human Breast Milk Kills Cancer Cells,"

Discover 20, No. 06, June 1999.

h. Rex D. Russell, “Design in Infant Nutrition,”

www.icr.org/pubs/imp/imp-259.htm.

8. http://kuliahbidan.wordpress.com/category/asi/

9. http://www.medicastore.com/asi_susuformula/#tiga

10. www.gizi.net/asi/index.shtml

11. dsb

Tembusan:
• Milis SEHAT. (
http://health.groups.yahoo.com/group/sehat/


Keprihatinan untuk artikel "Bye-Bye ASI" di sisipan Tabloid Nyata "BEBI" (1)



Sabtu, 28 Maret 2009

Musibah Situ Gintung

Innalillahi Wa inna ilaihi roji'un..

turut prihatin atas terjadinya musibah situ gintung...

siapa yang mengira ada "tsunami" di tengah kota?..

........

Rabu, 25 Maret 2009

Pernikahan beda agama

Kemarin gue baca tabloid gosip, soal kabar perceraian pasangan selebritis Indonesia. Fyi, mereka beda agama & mereka sama-sama penyanyi.

Tenang gue ga bermaksud rese kok...

Pas baca berita ttg mereka, gue langsung kepikiran ttg pernikahan beda agama..

Hmmm...

pengen komentar dikit saja....

Okee...beda agama, trus nikahh...

Gue mikirnya mereka berdua berarti udah cocok banget, sampai beda agama pun menurut mereka ga masalah..

Kalo menurut gue, hal itu masalah besar..

Bayangan gue, misalnya neh...ada orang Islam ama Nasrani nikah ..

awal mo nikah---> ribet mo nikah pake cara apa?...belum kalo ke-2 keluarga besar menekan...halah...

udah nikah---> misalnya yg muslim pengen sholat berjamaah berdua ama pasangan, akhirnya memble selalu sholat sendirian...Or, misalnya yang satu pengen ke gereja berdua ama belahan jiwa, akhirnya pasrah ke gereja selalu sendirian...

punya anak--> yang satu berniat pengen Aqiqah, yang satu pengen pembabtisan..-->kompromi, dua2nya dijalanin....huhuhuu..anaknya kecapekan..diacara-in melulu, belum hohhooho..kantong jd dirogoh agak dalemm...

pas hari raya---> huhuhu..pedih banget sholat ied sendirin...or misa natal sendiriann......

penentuan agama anak---> hmm..pasti ada perdebatan..akhirnya kompromi anak pertama ikut bapak..anak kedua ikut ibu...

Pas hari raya & udah punya anak--> Ayah & anak1, sholat ied berdua..sedangkan ibu & anak ke-1, diem di rumah.....dan sebaliknya

or yang satu pengen haji yang satu pengen ke Yerusalem....aduuhh..perjalanan religious kaya gini itu paling enak kalo sama pasangan...

wadooooooo.......apa enaknya cobaa?

Gue salut sesalutnya kalo ada orang yang mau menjalani hal ini...

berarti rasa sabar & toleransi mereka top abisss....

Menurut gue, menikah adalah suatu proses menyenangkan dan bertujuan sangat mulia yang akan diikuti dengan berbagai
1001 macam masalah didalamnya..hehehe...Kenapa? Udah ga usah narik alis...bingung ama definisi menikah menurut gue? Come on wake up....Jangan bayangin novel cinta melulu yaa..:)

dan menurut gue, 1001 macam masalah itu seharusnya ga ditambahin dengan masalah beda agama ini...


gue sekali lagi ga kebayang....








Selasa, 24 Maret 2009

Pernahkah engkau......

Pernahkah engkau merasa "mau mati saja rasanya"...(sori agak hiperbolis dikit--> Iyee..ampun, gue masih inget dosa kalo orang bunuh diri apaa..:)..

Berasa kenapa kayanya masalah ga ada hentinya...

Waktu masih sekolah--->pala puyeng mikirin besok ulangan Fisika, Matematika ma Kimia sekaligus...tamat sudah riwayat, yang mana yg harus dikorbanin...huhuhuhuuuu

Waktu kuliah----> lulus kuliah, kerja dimana yaa..hikshiks..masa minta mulu ama orang tua..

Waktu udah kerja ---> aji gile, karir kok segini-gini ajaa....

Waktu udah merit ---> gile, nerusin kerja ga ya?

Waktu punya anak ---> anak sakit, pembantu minta pulang, hari ini mo rapat ama kepala divisi...wadooo pecahin pala gue aja dehhh....


wuaaaahhh...rasanya mo mati aja...

Dan hari ini, dada gue sesek ama sesuatu...

Sedih banget, berasa ga dihargain.....

Gue menjalanin sesuatu yang gue merasa gue pantas untuk melakukan hal tersebut..but..ternyata di depan mata gue, secara terang-terangan seseorang itu bilang kalo gue "jangan dikategorikan" ke level itu dulu....

dueeengggg......


Jadi selama ini gue ke- GR -an yaa....


hahahaha...gue, sakit hati sekali.....

Tulisan pertama di Tahun 2009

waadoooo...Setelah 6437.782872 tahun, ga pernah nyambangin blog ini...hehehe..akhirnya hari ini kerlip-kerlip ta sambangin lagi..hohohoo..ga nyangka, ternyata blog ini masih eksis...:)

Awal ngeblog menggebu-gebu, sekali..berniat nulis tiap hari.Blog udah jadi?Hemm..udah pergi kemana ya niat ..itu die, ga tau deh udah resign kali atau udah merit kali si-niat...hehehe

tumben hari ini internet ga lelet..
tumben om google, cepet nunjukin jalannya..
tumben hari ini kok seperti ga ada kerjaan....(iyee..gue aja bingung bacany..)

oke hari ini mau nulis sesuatu ahh.....